Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 03:17:21【Tempat Makan】408 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(252)
Artikel Terkait
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
- BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
- Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini
- Daftar makanan tinggi protein untuk bulking dan pembentukan Otot
- Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning
- Belajar lebih fokus setelah ada program Makan Bergizi Gratis
- Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- Polres Banjar siapkan posko untuk siswa korban keracunan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke

Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan

Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi

Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili

Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif

Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta

PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata

PBB Siap tingkatkan bantuan bagi warga Gaza usai gencatan senjata